Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Lautan Manusia Sambut Kedatangan Anies di Medan, Sumatera Utara

Anies Baswedan, bakal calon presiden usungan Partai NasDem ditengah lautan manusia yang berusaha melihat dan bersalaman dengannya

Medan - Calon presiden (capres) usungan Partai NasDem, Anies Baswedan berkunjung ke Kota Medan, Sumatera Utara pada Jum’at 4/11. Pendiri Gerakan Indonesia Mengajar tersebut tiba melalui Bandarai KNIA pada pukul 10.00 WIB dan langsung disambut ribuan pendukungnya.

Anies, disambut oleh Ketua DPW Partai NasDem Sumut, Iskandar dan langsung disuguhi pemandangan ribuan massa yang membludak di pintu kedatangan Bandara KNIA. Teriakan ‘presiden’ berkali-kqli menggema diseantero bandara.

Tingginya animo warga yang ingin menyaksikan langsung mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut membuat perjalanan Anies dari VIP Room bandara tersendat. Dengan kalungan bunga dan balutan songket biru serta penutup kepala khas Melayu, Anies membalas sambutan warga dengan lambaian tangan dan senyuman

Tidak hanya di dalam bandara, disepanjang jalan bandara menuju Medan, puluhan ribu massa semakiin membludak. Barisan warga disisi kiri jalan mengular belasan kilometer. Tak ayal, rombongan Anies mengakibatkan atrian panjang ratusan kendaraan bermotor dibelakangnya.

Anies sendiri terlihat bersemangat menyapa para simpatisan, relawan dan pendukungnya tersebut. Ia terlihat beberapa kali menyalami warga dan berdialog dengan mereka. Spanduk dukungan sebagai calon presiden berjejer sepanjang jalan. Sesekali terdengar teriakan ‘selamat datang mr. Presiden’ dari pengguna jalan.

Tersendatnya perjalanan Anies dari bandara menuju Medan akibat lautan manusia yang memadati jalan, berdampak pada rencana perjalanan Anies selama di Medan. Semula, mantan rektor Paramadina tersebut dijadwalkan singgal di Hotel JW Marriot Medan, namun terpaksa dibatalkan karena estimasi waktu yang tidak memungkinkan.

Anies ‘berputar haluan’ menuju Hotel Madani Medan untuk menyapa para pendukungnya yang sudah menyemut disana. Keriuhan itu tidak berhenti sampai disitu saja. Momen saat Anies bergerak menuju Masjid Raya Al Mahsun Medan lebih dramatis lagi. Jarak hotel Madani ke masjid kebanggaan rakyat Sumut tersebut hanya 50-an meter saja. 

Namun, massa yang membludak seakan tanpa jarak tersebut, membuat perjalan Anies menuju masjid tersebut makan waktu hingga 15-20 menit. Berada ditengah manusia penuh sesak tersebut, inisiator Gerakan Turun Tangan ini sesekali terlihat ‘tenggelam’ dalam lautan manusia. Meskipun demikian, ia tetap memberikan sambutan terbaiknya terhadap warga masyarakat. 

Ada beberapa kali Anies terlihat mengingatkan pendukungnya untuk berhati-hati dan tidak menarik tangannya terlalu kuat agar tidak terjatuh. Pesan itu ia sampaikan sambil tersenyum.

Lautan manusia yang memadati masjid raya Al Mahsun tersebut membuat Anies seperti di bopong oleh warga karena ketiadaan jarak antara dirinya dan masyarakat yang membludak. Bahkan, pijakan kaki untuk berdiri pun sudah tidak tersedia lagi karena hasrat warga ingin menyalam dan melihat tokoh pembaharu tersebut secara langsung begitu tingginya

Puncaknya adalah Silaturrahmi kebangsaan Anies Baswedan di Istana Maimun Medan. Agenda ini diwarnai oleh guyuran hujan. Meskipun demikian, animo warga untuk tetap bertahan cukup tinggi.

Lebih dari 20 ribu warga memenuhi lapangan utama istana ini. Bahkan, panggung utama yang semula dikosongkan terpaksa diizinkan ditempati oleh masyarakat karena banyaknya warga Bahkan, bagian belakang dari panggung utama hari itu hampir rubuh karena membludaknya masyarakat. 

Beruntung, saat bagian belakang tersebut ambrol, Anies sudah berada dipintu masuk istana Maimun. Dan peristiwa hampir rubuhnya panggung ini tidak mengganggu jalanya silaturrahmi sore itu

Di istana Maimun, Anies dianugerahi gelar kesultanan Deli. Ia dipasangi kain songket dan tutup kepala khas sultan Deli. Dari selatsar istana ini, Anies terlihat menyapa pendukungnya seraya melambaikan tangan dan mengacungkan jempol. Sapaan ini disambut teriakan riuh dari masyarakat, ‘presiden, presiden’

Berdiri ditengah panggung puluhan ribu massa. Anies mendorong agar pesan perubahan yang digaungkan untuk Pilpres 2024 yang akan datang, disampaikan kepada keluarga, tetangga, kerabat, kawan sekampung, dan kepada seluruh warga negara Indonesia yang menginginkan perubahan Anies mengatakan, jadilah bagian dari sejarah dimana saat gaung perubahan itu disuarakan, Bapak dan ibu yang hadiri disini memilih ikut memperjuangkannya. Dan ini adalah sejarah. Sumatera Utara menjadi titik awal perubahan itu diperjuangan

Ia pun bertanya ‘siapa presidennya’ dijawab massa dengan semangat ‘Anies Baswedan’ lalu Anies kembali bertanya, apa partainya, dijawab massa dengan semangat ‘NasDem’

Tonton videonya disini :


Posting Komentar

0 Komentar