Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

PT. Agincourt Resources Tebar 20 Ribu Bibit Kerang dan Tanam 30 Ribu Bibit Mangrove di Kawasan Konservasi Hutan Mangrove Desa Aek Garut Tapteng

Senior Manager Corporate Communications, Katarina Siburian Hardono (ke-3 dari kanan) bersama management perusahaan PT Agincourt Resources lainnya menaburkan bibit kerang di muara Desa Aek Garut, Tapteng.

Aek Garut, Tapteng - Bertepatan dengan Hari Lahan Basah Sedunia yang diperingati setiap tanggal 2 Februari, PT. Agincourt Resources bersama-sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia serta Kelompok Tani Hutan Mandiri Lestari, menanam sebanyak 30 ribu bibit pohon mangrove (bakau) dan menebar 20 ribu bibit kerang, di kawasan konservasi hutan mangrove, Desa Aek Garut, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kamis (2/2/2023).

Pj. Bupati Tapanuli Tengah, Elfin Elyas Nainggolan, pada kesempatan menyampaikan sambutannya mengatakan aksi hari itu lahir atas dorongan hati yang baik untuk mencintai bumi. Kecintaan terhadap bumi tersebut telah memberikan manfaat yang luar biasa kepada umat manusia terutama aspek ekonomi.

Meskipun aspek ekonomi penting, namun dalam perspektif pelestarian alam, justru aspek ekonomi adalah manfaat terakhir yang didapatkan manusia. Jauh lebih penting dari itu adalah, aksi nyata menjaga kelestarian hutan bakau akan mendatangkan manfaat perlindungan terhadap ekosistem alam perairan, pengelolaan hutan bakau secara lestari, mencegah abrasi dan erosi serta membantu mengurangi esmisi karbon.

"Meningkatkan perekonomian itu hanya salah satu. (Bahkan) hal itu menjadi tidak penting, jika pohon terakhir itu tidak ada lagi," ungkapnya.

Elfin pun menegaskan komitmen Pemkab Tapteng akan terus mendukung program-program serupa yang diperuntukkan bagi  kelestarian lingkungan.

"Jika ini bagus, otomatis ekonomi kita juga bagus. Jadi jangan khawatir, saya pasti akan mendukung program seperti ini. Apa pun yang baik, pasti kita dukung." pungkasnya.

Wakil Presiden Direktur PT. Agincourt Resurces, Ruli Tanio pasca penanaman bibit Mangrove dan penebaran bibit kerang tersebut kepada awak media menjelaskan bahwa aksi hari itu didorong oleh keinginan memberikan daya dukung lingkungan terhadap keberlangsungan kehidupan yang lebih baik.

Aksi tanam Mangrove bertajuk Dari Hati Untuk Bumi tersebut kata Ruli adalah sebuah upaya kecil dalam memberikan manfaat bagi kelestarian lingkungan. Meskipun demikian, usaha besar haruslah diawali dengan usaha-usaha kecil yang berkelanjutan.

"Ini hanyalah sebagian kecil dari sebuah usaha yang diperlukan supaya bumi ini  bisa berkelanjutan dalam jangka panjang. Tetapi semua usaha-usaha besar harus selalu didahului oleh usaha-usaha kecil. Mudah-mudahan apa yang kami lakukan bisa kami amplifikasi buat diri kami sendiri dan juga bisa mendapatkan respon  yang baik dari semua stakeholder yang ada di daerah maupun di Indonesia, supaya kita bersama-sama berkolaborasi mewujudkan Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang sejahtera dan Indonesia dengan lingkungan yang luar biasa untuk anak cucu kita dimasa depan," paparnya.

Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources Ruli Tanio dan Pj Bupati Tapteng Elfin Elyas Nainggolan serta Dir.Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies Genetik Kemen LHK RI Indra Exploitasia secara simbolis mengawali penanaman 30 ribu bibit Mangrove di kawasan hutan Mangrove Desa Aek Garut, Kab. Tapanuli Tengah.

Masih kata Ruli. PT. Agincourt Resources akan menghindari pola Hit and Run yang sifatnya ceremonial belaka lalu diabaikan. Pihaknya berupaya agar aksi tersebut dilakukan secara konprehensip dan berkelanjutan. 

"Saya menekankan kepada teman-teman supaya proyek-proyek seperti ini harus komprehensip, diikuti oleh  tindakan-tindakan lanjutan yang memastikan bahwa tujuannya betul-betul tercapai," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies Genetik, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Indra Exploitasia mengapresiasi keterlibatan PT Agincourt Resources dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui aksi tanam Mangrove dan penebaran bibit kerang di kawasan hutan Mangrove seluaas 200 hektar tersebut.

Aksi yang oleh Indra menyebutnya sebagai penta helix tersebut melibatkan unsur masyarakat dan lembaga non profit untuk mewujudkan inovasi melalui kolaborasi dan sinergitas dalam perluasan strategi tugas dan fungsinya.

Indonesia yang memiliki lahan hutan Mangrove seluas 3,6 juta hektar dan merupakan terbesar di dunia tidak mungkin dikelola oleh satu lembaga saja akan tetapi harus melibatkan banyak pihak termasuk PT. Agincourt Resources.

"Harapan kita, pada tahun 2050 yang akan datang, apa yang kita sebut sebagai living harmony with nature, atau hidup  berdampingan dengan alam, benar-benar bisa terwujud," pungkasnya. (Samsul Pasaribu)

Posting Komentar

0 Komentar