Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Effendi Ghozali : Usai Lengser, Anies Akan Semakin Populer

Effendi Ghozali

 Etalase-Nasional

Jakarta - Anies Baswedan akan semakin lebih leluasa dan cukup waktu untuk bergerak secara bebas terkait dengan dukungan untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024, pasca menuntaskan masa baktinya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022.

Pakar komunikasi politik Effendi Ghazali mengatakan Anies Baswedan akan menjadi seseorang yang bisa memanfaatkan waktu semaksimal mungkin sebagai calon presiden (capres) selepas tidak menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Ketika orang menanyakan soal pencapresan, Anies capres mana dan siapa yang mencapreskan, kata Effendi, sebut saja misalnya NasDem.

“Artinya, peluang itu ada pada dia (Anies) untuk melakukan (bergerak) dengan lebih bebas,” ujarnya, Kamis, 15 September 2022, dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi TV One (14/9) bertajuk ‘Setelah Lengser, Masih Populerkah Anies?’.

Effendi mengibaratkan Anies tidak menjadi layangan putus meski lengser dari jabatannya sebagai gubernur. Gara-garanya, sudah ada pencapresan dari bawah.

“Dan namanya sekarang ada di tangan Surya Paloh. Dia (Anies) tidak menjadi layangan putus,” sebutnya.

Dikatakan Effendi, kalau mau menganalisa dengan jeli ada dua kontradiksi terkait Anies. Dibilang tidak “melakukan apa-apa” tetapi nyatanya ia tetap selalu ramai menyedot perhatian publik.

“Ini orang (dianggap) enggak ‘melakukan apa-apa’. Kalau dia (Anies) enggak ‘melakukan apa-apa’, kok bisa ramai,” kata Effendi dengan nada keheranan.

Menurut Effendi, ketika Anies dianggap tidak “melakukan apa-apa” maka Anies menjadi bebas melakukan apa-apa di luar.

Ketika selesai dengan masa jabatannya, sebetulnya akan ada waktu kosong yang memyebabkan Anies akan kehilangan salah satu panggung besar menjadi sorotan publik sebagai gubernur.

Namun, tidak demikian yang terjadi. Anies tidak kehilangan popularitas, apalagi sebelumnya berbagai dukungan kepada Anies untuk menjadi calon presiden di Pilpres 2024 telah mengemuka.

Effendi mengatakan, akan bisa menjadi lebih ramai dan menentukan kalau kemudian betul NasDem tiba-tiba mempercepat menyebut satu nama capres di November tahun ini.

Artinya, Anies bukan saja semakin efektif setelah lengsernya, tapi itu juga katalisator untuk mempercepat bagi yang lainnya ambil posisi langsung.

“Yang lain juga berpikir, ini (Anies) sudah ke sana. Yang kira-kira menurut survei berhadapan dengan ini Ganjar, maka Ganjar disiapkan oleh siapa dan siapa,” kata Effendi memprakirakan.

Jadi konstelasinya, demikian lanjut Effendi, langsung menjadi lebih cepat dan ramai kalau NasDem sudah menyiapkan paket komplet.

Dengan munculnya Anies, radar itu juga akan ditangkap PDI-P. Setiap gerakan cepat, termasuk mengumumkan nama capres dari partai lain itu ada reaksinya.

“Sama seperti sekarang, radar dipasang. Kalau ada yang mempercepat karena Anies sudah lengser, lalu diwadahi oleh NasDem misalnya. Yang lain juga akan bereaksi dengan mempercepat,” tandasnya.

Effendi menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) misalnya, mungkin langsung mengarah kepada Ganjar. PDI-P juga, setelah melihat ada percepatan itu memotong beberapa langkahnya.

Posting Komentar

0 Komentar