Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Makam Berusia 200 Tahun Ditemukan di Tapanuli Utara

Lokasi tempat penemuan kerangka berusia 200 tahun di Taput dipasangi police line dan menjadi perhatian warga sekitar

Tapanuli Utara - Empat tengkorak manusia ditemukan di aliran Sungai Aek Situmandi, Desa Siraja Hutagalung, Kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Keempat tengkorak tersebut ditemukan di dalam peti mati yang terbuat dari pohon enau yang sudah kelihatan usang.
Setelah peti mati yang terbuat dari batang pohon enau tersebut dibuka, kelihatan di dalamnya ada tengkorak manusia yang dinilai telah berusia lebih dari 200 tahun atau abad ke-18 atau 19. Warga menduga empat tengkorak itu merupakan leluhur marga Hutagalung.

"Jadi Kepala Desa Diraja Hutagalung Japatar Hutagalung kepada petugas Kepolisian menyebutkan bahwa tengkorak tersebut diyakini tengkorak dari leluhur mereka keturunan dari marga Hutagalung yang dikebumikan sekitar 200 tahun yang lalu," kata Kapolres Tapanuli Utara AKBP Johanson Sianturi, Rabu (28/9).

Dugaan itu muncul karena dulu sungai Aek Situmandi tidak selebar saat ini. Tak hanya itu, pinggiran sungai ini dulunya tempat bercocok tanam warga. Di mana sebagian warga membuat menjadi lokasi penguburan leluhurnya.

"Akibat perubahan ekosistem, debit air semakin besar dan pinggiran sungai pun terkikis sehingga lahan bercocok tanam dan pekuburan pun jadi aliran sungai. Jadi menurut mereka tengkorak itu bukan lah tengkorak yang ada hubungannya dengan tindak pidana," ungkapnya.

Kronologi Temuan dan Prosesi Adat
Johanson mengatakan peti kayu kuno berisi tengkorak tersebut pertama kali ditemukan warga bernama Edu Tarihoran (69) pada Selasa (27/9). Saat itu Edu masuk ke sungai mencari besi-besi bekas untuk diperjualbelikan.

"Kemudian, di daratan kering di pinggir sungai, dia melihat ada batang pohon enau yang sudah membusuk muncul ke atas. Melihat itu, saksi penasaran untuk mengetahuinya. Lalu dia membuka batang pohon tersebut dan setelah terbuka lalu melihat tengkorak manusia di dalam," kata Johanson.

Kemudian, Edy pulang dan menceritakan hal tersebut kepada tetangganya, warga kemudian memutuskan untuk melihat onggokan tulang belulang tersebut.pada keesokan harinya dengan didampingi petugas kepolisian.

"Lalu tadi [Rabu] siang warga sekitar didampingi petugas kepolisian dari Polres Taput dan Polsek Sipoholon turun ke pinggir sungai untuk melihat hal tersebut," jelasnya

Setelah penemuan itu, tambahnya, warga dan pengetua Desa Siraja Hutagalung meminta agar pihak kepolisian menunggu upaya penelusuran atas asal usul kerangka tengkorak tersebut. Mereka ingin tengkorak itu dimakamkan secara layak di tempat pemakaman umum melalui prosesi adat.

"Warga berencana memindahkan tengkorak tersebut ke penguburan umum dengan melakukan penelusuran sejarah serta melaksanakan upacara adat," kata Johanson.

Posting Komentar

0 Komentar