Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Usut Tragedi Kanjuruhan Pemerintah Bentuk TGIPF

Menko Polhukam Mahfud MD memimpin konferensi pers di kantor Kemenkopolhukam RI terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. 

Jakarta - Pemerintah melalui Menko Polhukam Mahfud MD membentuk Tim Gabungan Independent Pencari Fakta (TGIPF) terkait tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Sebelumnya presiden RI Joko Widodo telah memerintahkan Kapolri, Menpora dan PSSI untuk mengusut kasus tersebut secara menyeluruh.

Mahfud mengatakan, TGIPF yang akan dibentuk tersebut akan dipimpin langsung oleh Menko Polhukam dan beranggotakan lembaga dan instansi terkait baik kementerian, kepolisian, PSSI, organisasi profesi olahraga sepakbola, pengamat, akademisi, dan media massa. 

"Nanti akan diumumkan secepatnya. Itu yang tugasnya kira-kira akan bisa diselesaikan diupayakan selesai dalam 2 sampai 3 minggu ke depan," papar Mahfud di gedung Menko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta pada Senin (3/10/2022)

Mahfud juga meminta Polri untuk mengevaluasi pengamanan dan mengusut tuntas tragedi Kanjurahan ini. Dia menyampaikan bahwa Polri sudah melakukan langkah pengusutan awal atas peristiwa ini.

Atas nama Pemerintah Republik Indonesia,  kepada masyarakat internasional Mahfud menyampaikan sikap bahwa Pemerintah Indonesia sangat terpukul dengan peristiwa di Kanjuruhan Malang.

"Untuk itu pemerintah, Presiden kemarin sudah menyatakan bela sungkawa yang sebesar-besarnya kepada seluruh korban, dan memerintahkan kita untuk menguraikan instruksi yang kemarin disampaikan oleh bapak Presiden," ungkapnya.

Pemerintah saat ini sedang menyiapkan santunan kepada keluarga korban yang direncanakan akan disampaikan dalam 1-2 hari kedepan.

Terkait biaya pengobatan korban disetiap rumah sakit, sepenuhnya akan ditanggung oleh pemerintah. Oleh karena itu, pihak rumah sakit diminta untuk memberikan pengobatan dan pelayanan yang baik kepada korban tanpa harus memikirkan biayanya.

"Yang masih dirawat dan sebagainya perlu obat ini obat itu, rumah sakit ini rumah sakit itu, supaya dilakukan dengan baik termasuk didalamnya trauma healing," kata Mahfud.

Mahfud menambahkan "Adapun tugas atau langkah jangka pendek, diminta kepada Polri agar dalam beberapa hari ke depan ini segera mengungkap pelaku yang terlibat tindak pidana. Karena tentunya supaya segera diumumkan siapa pelaku pidana dari ini yang sudah memenuhi syarat untuk segera ditindak dan diminta agar Polri melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan keamanan di daerah setempat"

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini juga meminta Panglima TNI untuk segera meneliti keaslian viideo yang beredar yang menunjukkan adanya prajurit TNI melakukan tindakan berlebihan dan diluar kewenangannya.

"Panglima TNI akan segera meneliti dan mengumumkannya kepada kita semua" tambahnya.

Untuk diketahui, tragedi Kanjururhan Malang bukan kali pertama terjadi di dunia. Peristiwa yang lebih kurang sama pernah beberapa kali di beberapa negara dengan jumlah korban meninggal dunia melebihi 100 orang yaitu kerusuhan di Peru memakan korban jiwa sebanyak 328 orang, Ghana 126 orang dan Indonesia 125 orang.

"Mudah-mudahan tidak bertambah lagi. Mengingat sampai saat ini masih ada yang dirawat, tapi semoga tidak  bertambah," pungkasnya.




Posting Komentar

0 Komentar