Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

"Reuni" bersama Gerakan Turun Tangan, Anies Sebut Standard Dukungan Harus Berkompoten dan Berintegritas

Bacapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan bersama anak-anak muda gerakan Turun Tangan pada moment Gathnas 2023 di Yogyakarta

YOGYAKARTA - Bacapres Koalisi Perubahan  Anies Baswedan mengatakan, setiap orang khususnya anak muda mutlak harus melibatkan diri dalam urusan politik. Langkah itu akan memberi banyak kebaikan bagi orang banyak.


Hal itu dikatakan oleh Anies saat memberikan pembekalan kepada ratusan relawan Turun Tangan, di Grand Serela, Jalan Magelang, Rogoyudan, Mlati, Sleman, Yogyakarta, pada Jumat (10/11/2023).

Turun Tangan sendiri merupakan gerakan kerelawanan yang lahir pada tahun 2013 dan menjadi gerakan kerelawanan pertama bernuansa politik, yang mendorong orang-orang baik untuk mau terjun ke politik.

Dalam Gathering Nasional (GathNas) Turun Tangan ke-VIII yang berlangsung sejak 8-11 November 2023 ini, Anies menyebut anak-anak muda harus terjun langsung dan mendorong agar orang-orang baik mau terjun ke dunia politik. 

Jika tidak, maka dunia politik yang menjadi dunia bagi orang-orang bermasalah untuk mengambil keputusan penting bagi hajad hidup orang banyak.

Anies mengatakan, dukungan yang diberikan pun bukan tanpa kreteria. Dalam memberikan dukungan anak-anak muda harus menentukan standar dukungan tersebut yaitu berkompoten dan berintegritas.

"Selama kita nilai berkompoten dan berintegritas, ya harus didukung (terjun ke dunia politik). Karena itulah ide program Turun Tangan, yaitu menumbuhkan semangat kerelawanan dalam dunia politik," ujar Anies.

Dikatakan pula, hal itu kerap ia lakukan sejak lama. Anies selalu terpanggil untuk mendukung orang-orang yang dinilainya berkompoten dan berintegritas untuk maju dalam kancah perpolitikan di nasional maupun di daerah.

Bahkan, saat menjadi Rektor Universitas Paramadina Jakarta, Anies memberikan dukungan terbukanya bagi Bima Arya yang ikut kontestasi Pilkada Kota Bogor. Bima Arya saat itu adalah salah satu dosen di Universitas Paramadina.

Anies juga turut mendukung Ridwan Kamil saat maju sebagai calon Walikota Bandung, bahkan calon Gubernur Jawa Barat. Bahkan, kata Anies. Dukungan tersebut bukan ala kadarnya saja, tetapi turut mengkampanyekan hingga ke kampung-kampung.

"Ada teman saya mau maju sebagai walikota, saya bikin rekaman saya dukung, pokoknya apa yang bisa kerjakan saya kerjakan. Jadilah dia namanya walikota Ridwan Kamil, kemudian jadi gubernur," terangnya.

Anies menyebut jika Turun Tangan merupakan salah satu relawan yang paling awal mendukungnya terjun ke dunia Politik. 

Ia menceritakan, ide awal terbentuknya gerakan Turun Tangan berangkat dari kegelisahan sebagian orang hanya urun angan saat terjadi masalah. Anies lalu menginisiasi adanya gerakan Turun Tangan untuk menyempurnakan arun angan tersebut.

"Ide dari gerakan Turun Tangan itu adalah membangun kembali semangat kerelawanan di dalam proses politik," kata Anies.

"Pada waktu itu belum ada tuh relawan-relawan kayak sekarang. Boleh dibilang Turun Tangan itu salah datu yang paling awal, boleh dicek, belum ada relawan-relawan itu," sambungnya.

Melalui gerakan Turun Tangan, Anies ingin anak-anak muda melek politik dan ambil bagian dalam proses politik di Indonesia.

"Kami ingin orang-orang baik itu berbondong-bondong masuk wilayah politik. Yuk kita turun tangan membantu orang baik yang mau masuk ke dalam wilayah pengambilan keputusan untuk membuat keputusan-keputusan yang baik untuk kepentingan bangsa dan negara," pungkasnya. (SW25)

Posting Komentar

0 Komentar