Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Kawasan Konservasi Hutan Mangrove Pandan Punya 'Penghuni Baru' Atensi PTAR Terhadap Kawasan Pesisir

Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Muliady Sutio, (kanan) dan Koordinator Inspektur Tambang Provinsi Sumatera Utara, Suroyo, (kedua dari kanan) melakukan penanaman mangrove secara simbolis dalam Aksi Tanam Mangrove 60.000 bibit mangrove di Pandan, Tapanuli Tengah, Senin (3/6/2024). (Dok: PTAR) 

PANDAN - Kawasan Konservasi Hutan Mangrove di Kelurahan Kalangan, Desa Sitio-tio Hilir, Kecamatan Pandan, Kab. Tapanuli Tengah, kini kedatangan penghuni baru.

PT. Agincourt Resources (PTAR) kembali menanam sebanyak 60 ribu bibit Mangrove jenis rhizophora sp, Avicennia spp, Nypa fruticans, Bruguiera sp, siap tanam berusia 3 bulan di Kawasan Konservasi tersebut, pada Senin (3/6/2024).

Kegiatan bertajuk 'Dari Hati untuk Bumi' ini bukan kali pertama di gelar oleh PTAR, pengelola Tambang Emas Martabe Batangtoru. Pada tahun 2023, di lokasi ini, aksi yang sama digelar dengan menanam sebanyak 30 ribu bibit Mangrove.

Sehingga, PTAR berhasil membukukan menanam sebanyak 90 ribu bibit Mangrove dengan total kawasan yang dihijaukan per-Juni 2024 adalah seluas 29 Ha. Masing-masing, 10 hektar pada tahun 2023 dan 19 hektar pada tahun 2024.

Selain menanam total 90 ribu bibit Mangrove, PTAR juga menebar 60 ribu bibit kerang dan kepiting, masing-masing 10 ribu bibit pada tahun 2023 dan 50 ribu bibit pada tahun 2024 ini.

Crustacea atau kelompok kerang yang disebarkan tersebut berjenis lokus dan kepiting berjenis bakau dalam kondisi sehat dan segar.

Untuk menanam dan menebar puluhan ribu bibit tersebut, PTAR bekerjasama dengan kelompok tani Hutan Mandiri Lestari Pandan, Tapanuli Tengah.

Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio mengatakan Aksi Penanaman Mangrove oleh PTAR tersebut sejalan dengan Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2028 yang mengatur kewajiban pemegang IUP dalam memenuhi aspek pengelolaan lingkungan hidup pertambangan, reklamasi serta pasca tambang dan pasca operasi.

Diungkapkan pula bahwa Aksi Tanam Mangrove tersebut merupakan bagian integral dari strategi jangka panjang perusahaan dalam menjalankan praktik pertambangan yang berkelanjutan. 

"Ini merupakan wujud nyata komitmen PTAR dalam menjaga lingkungan hidup dan berkelanjutan ekosistem pesisir," kata Presdir PTAR Muliady Sutio, di lokasi penanaman, Senin (3/6).

"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan hidup di sekitar wilayah operasional dan secara aktif berkontribusi pada pelestarian lingkungan hidup," ujar Muliady.

PT Agincourt Resources melakukan penanaman 60.000 bibit mangrove di lahan seluas 19 hektar di Pandan, Tapanuli Tengah, untuk menjaga lingkungan hidup dan keberlanjutan ekosistem pesisir. Penanaman secara simbolis digelar pada Senin (3/6/2024). (Dok: PTAR)

Masih kata Muliady. Selain memiliki manfaat ekologis, Aksi Tanam Mangrove diharapkan berdampak positif pada keberlanjutan ekonomi masyarakat sekitar, seperti pengembangan menjadi area perikanan dan pariwisata.

"Melalui aksi ini kami merealisasikan tanggungjawab sosial dan lingkungan khususnya yang berkaitan dengan pengembangan masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," terangnya.

Dijelaskan pula bahwa aksi tanam Mangrove tidak hanya mencerminkan komitmen PTAR terhadap kaidah teknis pertambangan yang good mining practice, tetapi juga pada komitmen menjalankan aspek lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan (ESG).

Muliady membeberkan, implementasi aspek ESG secara konsisten dilakukan PTAR. Hasilnya, dalam kurun waktu 2012-2023 PTAR telah menanam 73.825 bibit pohon di area reklamasi dan 38.306 di luar area Tambang Emas Martabe.

"Total lahan yang sudah direklamasi selama 11 tahun terakhir mencapai 47,18 hektar," ungkapnya seraya menjelaskan bahwa Aksi Tanam Mangrove tersebut bertujuan mendukung Astra 2030 Sustainability Aspirations yang menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca Grup Astra Scope 1 dan 2 sebesar 30 persen.

"Ini sejalan dengan Nationally Determined Contribution (NDC) yang memuat komitmen negara untuk menetapkan target pengurangan emisi di Indonesia, salah satunya dengan cara membangun ekosistem Mangrove," pungkasnya.

Apresiasi Kementerian ESDM dan Pemkab Tapteng

Upaya PTAR menjaga dan melestarikan lingkungan khususnya di Kawasan Konservasi Hutan Mangrove, Desa Sitio-tio, Kecamatan Pandan, Kab. Tapanuli Tengah mendapat apresiasi dari Kementeraian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI.

Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Kemen ESDM, Sunindyo Herdadi menilai apa yang dilakukan PTAR patut ditiru oleh pemangku kepentingan subsektor pertambangan mineral dan batu bara lainnya.

Khususnya untuk terus mendorong penggunaan teknologi serta menernapkan monitoring dan evaluasi dalam melaksanakan reklamasi lahan bekas tambang.

Pemangku kepentingan juga diharapkan melakukan upaya pemulihan ekosistem dalam rangka melindungi keanekaragaman hayati serta memberikan dampak positif kepada lingkungan.

"Saya berharap kegiatan pengelolaan lingkungan hidup dapat menjadi bagian dari kaidah pertambangan yang baik sehingga dapat berkontribusi ke pembangunan berkelanjutan sesuai amanat Sustainable Development Goals (SDGs)," ucap Sunindyo Herdadi yang hadir melalui daring pada kegaitan tersebut.

Hal senada juga dikemukakan oleh Pj. Bupati Tapanuli Tengah, Sugeng Riyanta. Pria yang saat ini masih aktif sebagai Wakajati Jawa Tengah ini mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh PTAR sebagai stimulus bagi Pemkab dan masyarakat untuk menindaklanjuti kawasan konservasi tersebut semakin berdampak.

Kontribusi PTAR dalam melestarikan lingkungan dimana Tapanuli Tengah menjadi salah satu kawasan yang terpilih diharapkan berdampak positif kepada masyarakat sekitar dan menjadi kawasan ekowisata yang menjanjikan.

"Terimakasih kepada PTAR yang telah memilih Tapanuli Tengah sebagai lokasi Mangrove. Kiranya penanaman Mangrove yang telah dirintis ini dapat terus berkelanjutan," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar