Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Bacapres Anies Baswedan Tuntaskan Izin 3 Vihara, 33 Gereja dan 19 Masjid yang Menunggu IMB Puluhan Tahun Saat Pimpin Jakarta

Dialog - Anies Baswedan saat berdialog dengan para pendeta di Kota Pematang Siantar dalam safari politiknya di Sumut, Jum'at (3/11)


PEMATANG SIANTAR - Bacapres Anies Rasyid Baswedan mengatakan, di DKI Jakarta dirinya menemukan fakta sejumlah rumah ibadah harus menunggu puluhan tahun untuk mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Namun, penantian itu berakhir dan diselesaikan dalam waktu singkat, dimasa Anies menjabat Gubernur DKI Jakarta pada periode 2017-2022.

Hal itu dikemukakan Anies saat ngopi bareng pendeta di salah satu cafe, di Kota Pematang Siantera, pada jum'at (3/11/2023).

Anies mengatakan, beberapa contoh rumah ibadah yang masuk dalam daftar "antrian" mendapatkan IMB tersebut diantaranya Gereja Khatolik Damai Kristus berjuang mendapatkan IMB selama 35 tahun, Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat menunggu selama 40 tahun. Kemudian Kuil Hindu etnis Hindu Tamil menunggu mendapatkan IMB selama 65 tahun.

Tidak hanya itu, bahkan sebanyak 19 masjid di Jakarta juga mengalami hal yang sama. 

Anies merinci sebanyak 3 vihara, 33 gereja dan 19 masjid yang selama puluhan tahun tidak mendapatkan IMB, berhasil dikeluarkan izinya dan tuntas pembangunannya selama dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Jadi ketika saya masuk (jadi Gubernur), semua bilang, Pak problemnya disini. (langsung) Kita bereskan," kata Anies.

"Apakah mengubah SKBnya? Tidak.Tapi dikerjakan di lapangannya dengan serius," sambung Anies seraya mengungkapkan hal itu dilaksanakan atas prinsip keadilan.

Anis juga mengatakan, peran kepala daerah menjadi faktor penting dalam menuntaskan pekerjaan yang menyangkut kepentingan orang banyak.

"Pemeritah itu sering begini pak, yang penting saya sudah tandatangan, urusan dilapangan saya tidak peduli," ungkap Anies.

Anies menilai, untuk beberapa persoalan negara kerap tutup mata terkait apa yang terjadi dilapangan. Akibatnya, masalah yang awalnya sederhana bisa berlarut-larut tidak tertuntaskan bahkan hingga puluhan tahun.

"Tidak ada keputusan yang semua orang setuju. Tapi kalau negara mengurusi sampai keujung, maka orang akan paham. Dan itu yang terjadi di Jakarta," bebernya.

"Apakah bapak ibu mendengar selama lima tahun kemarin ada konflik gara-gara izin gereja? tidak ada," sambungnya dan diamini oleh pendeta dan tokoh agama lainnya yang hadir.

Anies yang oleh majalah Foresighnt Jepang pernah dinobatkan sebagai salah satu tokoh  yang diyakini mampu melakukan perubahan dunia ini menegaskan bahwa dialog menjadi kata kunci dalam menuntaskan masalah-masalah yang kontroversial ditengah-tengah masyarakat.

"Jika ibu dan bapak tidak adil ditempat ini, maka jangan harap umat ibu dan bapak dapat keadilan di tempat lain," pungkasnya. (SW25)

Posting Komentar

0 Komentar